PERANCANGAN TEMPAT PEMBUANGAN LIBAH PADAT TERPADU DI PT. KALIRAYA SARI HANDIL

BAB I
PENDAHULUAN


1.1             LATAR BELAKANG
Pertumbuhan dan perkembangan industri dalam pengolahan sumber daya alam  saat ini semakin pesat, terutama di bidang minyak dan gas, ini ditandai dengan semakin banyaknya mitra-mitra perusahaan minyak dan gas dalam psroses serta pengolahan minyak dan gas yang dihasilkan. Minyak dan gas yang di produksi dari perusahaan tersebut akan diolah dan di konversi menjadi energi-energi yang akan menjadi pemenuh kebutuhan masyarakat indonesia pada khususnya dan dunia pada umumya.

Limbah adalah zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari proses kegiatan manusia, baik yang dihasilkan dari proses produksi industri maupun dari limbah domestik yang secara langsung amupun tidak langsung dapat mempengaruhi lingkungan. Limbah ini dapat berupa tumpukan barang bekas sisa, besi, kotoran hewan, tanaman, sayuran dan lain sebagainya.
 Limbah yang dihasilkann dari proses industri maupun kegiatan manusia. Apabila konsentrasi dan kuantitas limbah melibihi ambang batas yang telah ditentukan, maka keberadaan limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan dan juga mengganggu kesehatan manusia akibat efek yang berkelanjutan.

PT. Kaliraya Sari Handil, merupakan perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi dan perancangan pipa minyak dan gas, yang melayani  pembuatan pipa dan perancangan, dengan tender dari PT. TOTAL dan PT. VICO. Dalam proses kegiatan produksi PT. Kaliraya Sari menghasilkan  Limbah cair, padat dan gas. Dengan limbah yang paling banyak dihasilkan adalah limbah padat.

Untuk mengatasi limbah padat yang sangat melimpah perlunya dilakukan managemen serta sistem pengolahan limbah padat dengan baik, sehingga dapat megontrol limbah padat dan dapat melakukan pengolahan serta pemanfaatan limbah padat degan efektif. Sehingga segala bentuk hasil buangan dapat sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk melestarikan lingkungan.

Limbah padat yang dihasilkan perusahaan tidak semuanya dapat dilakukan pengolahan, sehingga perlu adanya tempat pengumpulan limbah sementara yang terpusat diperusahaan, agar dapat lebih mudah mengontrol limbah agar tidak tertumpuk di berbagai sudut perusahaan sehingga penyebaran pencemaran dapat ditanggulangi.

1.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
1.        Mengetahui berat limbah  padat yang dihasilkan perusahaan
2.        Mengetahui densitas limbah padat setiap kategori limbah padat.
3.        Meracang tempat pengumpulan limbah padat sementara pada perusahaan

1.3  Batasan Masalah
Berdasarkan dari latar belakaang yag ada, maka dapat diambil batasan masalah sebagai berikut:
1.      Limbah padat yang dihasilkan mempunyai berat yang kontinyu pada perusahaaan
2.      Menghitung densisitas limbah padat pada setiap  kategori limbah padat yang ada pada perusahaan.
3.      Merancang tempat pengumpulan limbah padat sementara pada perusahaan.

1.4  Ruang Lingkup Penelitian
Ruang llingkup penelitian ini adalah :
1.      Limbah padat perusahaan
2.      Densitas limbah padat yang dihasilkan perusahaan
3.      Perancangan Tempat  Pengumpulan Sementara limbah padat yang sesuai

BAB II
LANDASAN TEORI


2.1  Pengertian Limbah
Limbah adalah zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari proses kegiatan manusia.  Limbah dapat berupa tumpukan barang bekas, sisa kotoran hewan, tanaman, atau sayuran. Keseimbangan lingkungan menjadi terganggu jika jumlah hasil buangan tersebut melebihi ambang batas toleransi lingkungan. Apabila konsentrasi dan kuantitas melibihi ambang batas, keberadaan limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah bergantung pada jenis dan karakteristik limbah.

2.2   Klasifikasi Limbah
Limbah dapat diklasifikasikan enjadi 3 bagian yaitu
A.  Limbah berdasarkan Jenisnya
B.  Limbah berdasarkan Wujudnya
C.  Limbah berdasarkan Sumbernya

2.2.1        Limbah Berdasarkan jenisnya
Limbah Berdasarkan jenisnya dapat dikelasifikasikan  sebagai berikut:

2.2.1.1  Limbah organik
Ini adalah limbah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan, dan mudah diuraikan zat-zatnya menjadi partikel-partikel yang baik untuk lingkungan. Limbah organik ini dihasilkan oleh kegiatan manusia yang bisa saja berupa pertanian, perikanan, peternakan, rumah tangga, limbah industri yang tidak menggunakan bahan kimia. Semua limbah yang secara alami dapat diuraikan oleh mikroorganisme masuk ke dalam limbah organik.

Limbah organik mengandung unsur karbon, sehingga apabila dibakar akan menghasilkan jelaga atau jejak hitam sebagai ciri khas dari pembakaran karbon. Limbah  organic mudah diuraikanoleh mikroorganisme sehingga mudah membusuk.
Contoh limbah organik :  sisa bahan pangan, sisa olahan makanan, sisa sayuran, sisa buah-buahan, sisa-sisa tanaman, sisa kotoran manusia atau hewan, bangkai dan lain-lain.

2.2.1.2  Limbah Anorganik
Limbah jenis ini termasuk kelompok limbah yang tidak gampang hancur atau diuraikan oleh mikroorganisme. Limbah organik ini sebagiannya sama sekali sudah tidak dapat diuraikan lagi sedangkan sebagian yang lain masih dapat diuraikan akan tetapi membutuhkan waktu yang amat lama. Oleh karena itu limbah anorganik harus dikelola dengan baik, tanpa maupun tanpa daur ulang. Limbah rumah tangga yang berbahan dasar plastik misalnya botol bekas, kaleng bekas, tas plastik termasuk juga ke dalam golongan limbah anorganik.

2.2.1.3  Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)

Limbah B3 ini merupakan semua bahan/senyawa baik padat, cair, ataupun gas yang mempunyai potensi merusak terhadap kesehatan manusia serta lingkungan akibat sifat-sifat yang dimiliki senyawa tersebut. 

2.2.2        Limbah Berdasarkan Wujudnya
2.2.2.1       Limbah Padat
Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur atau bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan. Limbah padat berasal dari kegiatan industri dandomestik. Limbah domestik pada umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta dari tempat-tempat umum. Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca,organik, bakteri, kulit telur, dllSumber-sumber dari limbah padat sendiri meliputi seperti pabrik gula, pulp,kertas, rayon, plywood, limbah nuklir, pengawetan buah, ikan, atau daging. Secaragaris besar limbah padat terdiri dari

1)  Limbah padat yang mudah terbakar.
2)  Limbah padat yang sukar terbakar.
3)  Limbah padat yang mudah membusuk.
4)  Limbah yang dapat di daur ulang.
5)  Limbah radioaktif.
6)  Bongkaran bangunan.
7)  Lumpur.

2.2.2.2       Dampak  Pencemaran  Limbah  Padat
Limbah pasti akan berdampak negatif pada lingkungan hidup jika tidak ada pengolahanyang baik dan benar, dengan adanya limbah padat didalam linkungan hidup maka dapatmenimbulkan pencemaran seperti :
a.         Timbulnya gas beracun, seperti asam sulfida (H2S), amoniak (NH3), metana (CH4), C02 dan sebagainya. Gas ini akan timbul jika limbah padat ditimbun dan membusuk dikarena adanyamikroorganisme. Adanya musim hujan dan kemarau, terjadi proses pemecahan bahan organik oleh bakteri penghancur dalam suasana aerob/anaerob.
b.        Dapat menimbulkan penurunan kualitas udara, dalam limbah yang ditumpuk, akan terjadireaksi kimia seperti gas H2S, NH3 dan methane yang jika melebihi NAB (Nilai Ambang Batas) akan merugikan manusia. Gas H2S 50 ppm dapat mengakibatkan mabuk dan pusing.
c.         Penurunan kualitas air, karena limbah padat biasanya langsung dibuang dalam perairan atau bersama-sama air limbah. Amaka akan dapat menyebabkan air menjadi keruh dan rasa dari airpun berubah.
d.        Kerusakan permukaan tanah.

Dari sebagian dampak-dampak limbah padat diatas, ada beberapa dampak limbah yang lainnya yang ditinjau dari aspek yang berbeda secara umum. Dampak imbah secara umum di tinjau dari dampak terhadap kesehatan dan terhadap lingkungan adalah sebagai berikut :

1.  Dampak Terhadap Kesehatan
Dampaknya yaitu dapat menyebabkan atau menimbulkan panyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
a) Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasaldari limbah dengan pengelolaan yang tidak tepat. 
b) Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap.

2. Dampak Terhadap Lingungan
Cairan dari limbah – limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya sehinggamengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat matisehingga mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia jugamengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari, sehinggamenusia akan terkena dampak limbah baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain mencemari, air lingkungan juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang membuang limbah rumah tanggake sungai,sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak dapatmengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga dapatmeresahkan para penduduk.

2.2.2.3       Pengolahan Limbah Padat
Pengolahan limbah padat dapat dilakukan sebagai berikut :
1.        Penimbunan Terbuka
Terdapat dua cara penimbunan limbah yang umum dikenal, yaitu metode penimbunan terbuka (open dumping) dan metode sanitary landfill. Pada metode penimbunan terbuka. Di lahan penimbunan terbuka, berbagai hama dan kuman penyebab penyakit dapat berkembang biak. Gas metan yang dihasilkan oleh pembusukan sampah organik dapat menyebar ke udara sekitar dan menimbulkan bau busuk serta mudah terbakar. Cairan yang tercampur dengan sampah dapat merembes ke tanah dan mencemari tanah serta air.

2.        Sanitary Landfill
Pada metode sanitary landfill, sampah ditimbun dalam lubang yang dialasi lapisan lempung dan lembaran plastik untuk mencegah perembesan limbah ke tanah. Pada landfill yang lebih modern lagi, biasanya dibuat sistem Iapisan ganda (plastik – lempung – plastik – lempung) dan pipa-pipa saluran untuk mengumpulkan cairan serta gas metan yang terbentuk dari proses pembusukan sampah. Gas tersebut kemudian dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.

3.        Insinerasi
Insinerasi adalah pembakaran sampah/limbah padat menggunakan suatu alat yang disebut insineratorKelebihan dari proses insinerasi adalah volume sampah berkurang sangat banyak (bisa mencapai 90 %). Selain itu, proses insinerasi menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik atau untuk pemanas ruangan.

4.        Pembuatan kompos padat dan cair
Metode ini adalah dengan mengolah sampah organik seperti sayuran, daun-daun kering, kotoran hewan melalui proses penguraian oleh mikroorganisme tertentu. Pembuatan kompos adalah salah satu cara terbaik dalam penanganan sampah organic.  Berdasarkan bentuknya kompos ada yang berbentuk padat dan cair. 

Pembuatannya dapat dilakukan dengan menggunakan kultur mikroorganisme, yakni menggunakan kompos yang sudah jadi dan bisa didapatkan di pasaran seperti EMA efectif microorganism 4.EMA merupakan kultur campuran mikroorganisme yang dapat meningkatkan degaradasi limbah atau sampah organik.


5.        Daur Ulang
Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusikerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah3R (Reuse, Reduce, and Recycle).

2.2.2.4           Limbah Cair
Limbah cair atau air buangan merupakan sisa air dibuang yang berasal dari rumahtangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandungbahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia sertamangganggu lingkungan hidup.

Karakteristik limbah cair bervariasi dipengaruhi oleh lokasi, jumlah penduduk, industri, tataguna lahan, muka air tanah dan tingkat pemisahan antarastorm water dan sanitary water. Limbah cair dibagi kedalam 3 kategori :
b.        Domestic wastewater   (Limbah cair domestik) meliputi: limah cair dari dapur, kamar mandi, laundry dan sejenisnya.
c.         Sanitary wastewater meliputi: domestik wastewater, komersial, kantor dan fasilitassejenisnya .
d.        Industrial wastewater berasal dari industri (sangat bervariasi sesuai dengan jenis industrinya).

Sifat-sifat air limbah industri relatif bervariasi tergantung dari bahan baku yang di gunakan, pemakaian air dalam proses, dan bahan aditif yang digunakan selama proses produksi.

2.2.2.5           Limbah Gas
A.           Limbah Gas
Udara adalah media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang diproduksi pabrik keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah udara mengandung unsur kimia seperti O2, N2, NO2,CO2, H2 dan Jain-lain. Penambahan gas ke dalam udara melampaui kandungan alami akibat kegiatan manusia akan menurunkan kualitas udara.

Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas. Partikel adalah butiran halus dan masih rnungkin terlihat dengan mata telanjang seperti uap air, debu, asap,kabut dan fume-Sedangkan pencemaran berbentuk gas tanya aapat dirasakan melalui penciuman (untuk gas tertentu) ataupun akibat langsung. Gas-gas ini antara lain SO2, NOx, CO, CO2, hidrokarbon dan lain-lain.

Arah angin mempengaruhi daerah pencemaran karena sifat gas dan partikel yang ringan mudah terbawa. Kenaikan konsentrasi partikel dan gas dalam udara di beberapa kota besar dan daerah industri banyak menimbulkan pengaruh, misalnya gangguan jarak pandang oleh asap kendaraan bermotor, gangguan pernafasan dan timbulnya beberapa jenis penyakit tertentu.
Tabel 2.1 Jenis Industri yang Menghasilkan Partikel dan Gas
No
Jenis Industri
Jenis Limbah
1.
Industri pupuk
Uap asam, NH3, bau, partikel
2.
Pabrik Pangan (ikan, daging, minyak makan, bagase, bir)
Hidrokarbon, bau,
3.
Industri Pertambangan (mineral) semen, aspal, kapur, batu bara, karbida, serat gelas.
partikel, CO, H2S dan uap asam
4.
Industri metarulgi (tembaga, baja, seng, timah hitam, alumunium)
Nox, SOx, CO, HK,  H2S, chlor, bau dan partkel.
5.
Industri kimia (sulfat, serat rayon PVC, amonia, cat dan lain-lain)
HK, CO, NH3, bau dan partikel.
6.
Industri pulp.
SOx, CO, NH3, H2S, bau




Komentar