KARAKTERISTIK LIMBAH GAS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU)


1.      Pendahuluan

Listrik merupakan energi yang paling penting dalam kehidupan manusia, hampir seluruh teknologi saat ini menggunakan tenaga listrik dalam mengaktifkan agar dapat digunakan. Terdapat berbagai macam pembangkit listrik yang telah diaplikasikan di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan energi salah satunya adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). PLTU merupakan salah satu pembangkit listrik yang banyak diguakan di Indonesia.

Pembangkit Listrik Tenaga Uap merupakan pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang seporos dengan turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu bara dan minyak bakar serta MFO untuk start up awal. Proses pembakaran batubara merupakan sumber utama terjadinya polutan-polutan yang berdampak secara langsung maupun tidak langsung bagi lingkungan maupun manusia.

Secara alamiah udara mengandung unsur kimia seperti O2, N2, NO2,CO2, H2 dan lain-lain. Penambahan gas ke dalam udara yang melampaui kandungan alami akibat kegiatan manusia, dengan banyaknya PLTU yang telah beroprasi, berbanding lurus dengan banyaknya jumlah batubara yang digunakan dalam prosesnya, sehingga gas buang yang dihasilkan juga akan meningkat. Polutan yang dihasilkan dapat menurunkan kualitas udara, sehingga terjadi pencemaran udara yang dapat berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung kepada manusia ataupun lingkungan. Dampak lingkungan yang terjadi dari polusi udara terjadinya hujan asam, penipisan lapisan ozon, perubahan iklim sampai pemanasan global. Sehingga perlunya teknologi untuk mengendalikan polutan yang dihasilkan oleh PLTU.

2. Karakteristik Pencemar
Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas. Partikel adalah butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan mata telanjang seperti uap air, debu, asap, kabut dan fume. Sedangkan pencemaran berbentuk gas hanya dapat dirasakan melalui penciuman (untuk gas tertentu) ataupun akibat langsung. Gas-gas ini antara lain SO2, NOx, CO, CO2, hidrokarbon dan lain-lain.

a.       SO2 (sulfurdioksida)
Gas SO2 dapat merusak tanaman, sehingga daunnya menjadi kuning kecoklatan atau merah kecoklatan dan berbintik-bintik.Gas ini juga menyebabkan hujan asam, korosi pada permukaan logam dan merusak bahan nilon dan lain-lain. Gas SO2 menyebabkan terjadinya kabut dan mengganggu reaksi foto sintesa pada permukaan daun. Dengan air, gas SO2 membentuk asam sulfat dan dalam udara tidak stabil. Dalam konsentrasi melebihi nilai ambang batas SO2 dapat mematikan.
b.      NOx (Oksida Nitrogen)
Oksida nitrogen lazim dikenal dengan NO. bersumber dari instalasi pembakaran pabrik dan minyak bumi. Dalam udara,NO dioksidasi menjadi NO2 dan bila bereaksi dengan hidrokarbon yang terdapat dalam udara akan membentuk asap. NO2 akan berpengaruh terhadap tanam-tanaman dan sekaligus menghambat pertumbuhan. Pabrik yang menghasilkan NO di antaranya adalah pabrik pulp dan rayon, almunium, turbin gas, nitrat, bahan peledak,semen, galas, batubara, timah hitam, song dan peleburan magnesium.
c.       CO (Carbon Monoksida)
Karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran tak sempurna dari senyawa karbon, sering terjadi pada mesin pembakaran dalam. Karbon monoksida terbentuk apabila terdapat kekurangan oksigen dalam proses pembakaran. Karbon monoksida mudah terbakar dan menghasilkan lidah api berwarna biru, menghasilkan karbon dioksida.
d.      Fly Ash dan bottom ash (abu terbang dan abu mengendap)
Fly ash dan bottom ash adalah terminology umum untuk abu terbang yang ringan dan abu relatif berat yang timbul dari suatu proses pembakaran batubara. Komposisi fly ash dan bottom ash yang terbentuk dalam perbandingan berat adalah : (80-90%) berbanding (10-20%). Fly ash/bottom ash yang dihasilkan oleh fluidized bed system berukuran 100-200 mesh (1 mesh = 1 lubang/inch2). Ukuran ini relative kecil dan ringan, sedangkan bottom ash berukuran 20-50 mesh.

Komentar